Film ini memang sudah aku tunggu
dari awal membaca novelnya, sekitar 5 tahun yang lalu aku membaca
novelnya. Dari novelnya banyak hal yang
mengisnpirasiku dan banyak hal yang bisa didapat dan dipelajari.
Dan akhirnya di tahun ini 2012
aku mendapat kabar “5cm” dibuat filmnya dan tentu saja aku sangat senang,
akhirnya aku akan melihat sosok Genta.
Dan memang pemilihan pemain untuk sosok Genta ini cukup lama, mungkin karena
sosok Genta yang digambarkan cukup sempurna dalam novelnya.
Dari awal berita novel ini akan
di filmkan memang sosok Zafran/juple “Herjunot Ali”, Ian “ Igor” , Arial “Deny
Sumargo”, Riani “Reline” dan Arinda “Pervita” lah terlebih dahulu dapat
diketahui, tapi sosok Genta belum terdengar siapakah yang berhak memrankan
sosok ini. Dan akhirnya sosok Genta
dikabarkan diperankan oleh “Fedi Nuril”.
Hmmm ok lah gak seburuk yang kamu
pikirkan kok sit itulah yang pertama kali aku katakana pada diriku sendiri
ketika mendengar kabar pemeran sosok Genta. Atau mungkin aku sudah membayangkan
sosok Genta yang begitu sempurna.
Awalnya memang ada rasa ketakutan
kalau kalau film ini begitu mengecewakan, tapi apapun yang terjadi aku sudah
bertekat bulat akan menonton film ini dari awal aku baca bukunya dan aku harus
menonton pada pemutaran premiernya. Iya harus PREMIER gak boleh enggak titik.
Dan akhirnya tanggal yang
ditunggu-tunggu datang juga 12 12 2012, tanggal dimana film 5cm tayang perdana.
Awalnya sih pengen nonton yang sore atau malem gitu biar berasa aja :p (berasa apa?)
Yak pada pukul 10 akhirnya aku
dan temenku (intan) pergi ke mall yang ada bioskopnya di Jogja, yak kami pikir
film ini gak seduar ini karna ternyata sesampainya aku di 21 ternyata antrian
mengular sudah ada didepan mata, iya antrian sudah mengular padahal loket belum
dibuka (WOW :O).
Tapi karena kecerdikan Intan
akhirnya kami tidak perlu mengantri sampai
mengular dan gak perlu nitip-nitip ke orang yang gak dikenal tapi malah
dititipin, eits jangan salah sangka, kami gak nyerobot antrian ya, tapi kami
nunggu pembukaan antrian di barisan ke tiga dan walaaaaa kami langsung dapat di
tempat yang lumayan depan pada antrian :D .
Yak akhirnya kami memutuskan
untuk nonton pukul 13:55, dan sebelum nonton tentu saja kami berputar-putar di
mall itu sambil hunting-hunting barang lucu.
13:55
Tibalah waktunya bagiku untuk
menyaksikan film yang sudah ku tunggu dari 5 tahun yang lalu.
Dalam 2 jam mataku dimanjakan
oleh acting dari para pemain dan jalan cerita yang ditulis oleh penulis
novelnya juga. Dan hasilnya adalah …………
Film ini tidak semengecewakan
yang aku pikirkan, karna memang Donny Dirgantara memang tak pernah mengecewakan
para penikmatnya. Dan Rizal Mantovani tidak pernah membuat penikmat film
kecewa. Para pemain yang memang sudah dipilih dengan baik.
Film ini memang tidak persis
dengan apa yang ada di novel, tapi film ini benar-benar bisa mengaduk-aduk
perasaan, dimana bagian yang bisa membuat tertawa terbahak-bahak, bagian dimana
kita bisa melihat begitu berharganya persahabatan, dan bagian yang mampu
membuat air mata keluar pun disajikan dengan bagus. Benar-benar bisa mengaduk-aduk perasaan. Film yang lengkap dimana tawa dan air mata
dapat menajdi satu.
Dan yang paling bikin bangga pada
film ini adalah, para pemain, sutradara dan kru benar-benar naik ke puncak
Mahameru, iya mereka benar-benar melakukan pendakian itu. Itu yang membuatku begitu salut dan bangga
pada mereka. Artis yang notabene kita
ketahui sosok yang “manja” dapat melakukan pendakian yang begitu berat (aku aja belum nyampe sana T-T ). Wajah kelelahan yang mereka tampilkan dalam
film itu adalah wajah yang sebenar-benarnya, suara yang bergetar karna
kelelahan dan kedinginan itu juga yang sebenar-benarnya. (100 jempol untuk mereka, pinjem sama sapa ajalah jempolnya).
Tak lupa juga salut buat nidji
yang telah sukses membuat film ini di hiasi dengan lagu-lagu yang begitu indah J.
Tapi tentu saja setiap film yang
disadur dari novel pasti ada sisi yang membuat kita kecewa, tapi tentu rasa
kecewaku beda dengan rasa kecewa orang lain.
Kalau bagiku rasa kecewanya ada di bagian ending.
Tapi rasa kecewaku itu bisa
ditutupi dari keindahan lokasi yang ditampilkan dan kesungguhan para pemainnya.
Inilah sedikit synopsis yang aku
buat dengan kata-kataku sendiri:
5CM ini bercerita tentang 5
sahabat yang sudah 10 tahun bersahabat dan akhirnya memutuskan untuk keluar
dari zona nyaman mereka, karena mereka ingin mengejar impian yang lain, impian
yang tidak tergantung dari mereka ber 5. Dan mereka memutuskan untuk tidak
saling bertemu ataupun menghubungi sama sekali dalam kurun waktu 3 bulan. Mereka akan bertemu kembali setelah 3 bulan
di waktu dan tempat yang akan dikabarkan oleh Genta.
Pertemuan kembali mereka itu yang
tidak akan pernah mereka lupakan seumur hidup, karena dari pertemuan kembali
itulah perjuangan dan petualangan dimulai.
Menyatukan tekat untuk mencapai satu tujuan, menginjakan kaki di negri
di atas awan, puncak tertinggi di tanah Jawa Mahameru. Mereka hanya membutuhkan :
·
Kaki yang lebih jauh untuk melangkah, tangan
yang lebih banyak meraih
·
Mata yang lebih lama untuk menatap
·
Tekat yang lebih bulat untuk meraih tujuan
·
Leher yang lebih tegap untuk menjangkau impian
·
Hati yang lebih luas untuk merasakan cinta
·
Bibir yang lebih sering untuk berdoa
(ini pake bahasa ku sendiri sih )
Perjalanan, perjuangan dan
petualangan yang seru terjadi di perjalanan mereka ke puncak Mahameru, dari
hampir kehilangan kepercayaan untuk terus maju samapai hampir kehilangan nyawa.
Kata-kata yang tetap
menginspirasi mereka adalah “ letakkan impian kalian 5 cm di depan kening
kalian, agar kalian tetap bisa melihatnya, dan kalian akan terus berjuang untuk
memperjuangkannya”
Dan untuk cerita lebih lengkapnya
baca novelnya dan tonton filmnya di bioskop-bioskop kesayangan anda J
Seharusnya seperti inilah Film
Indonesia.
Aku bangga sebagai penikmat film
Indonesia.
Saya Sitra dan saya akan
mencintai tanah ini Indonesia dengan sepenuh hati saya.