Yah mungkin emang udah basi ya kalau ngomongin tentang merapi
Tapi ntah kenapa aku pengen banget posting tentang merapi gak tau kenapa bener-bener gak tau kenapa
Tapi setelah tanggal 4 Nov 2010 atau bisa dikatakan tanggal 5 Nov 2010 karena kejadian itu setelah pukul 12 malam
.
.
.
.
Pada malam itu setelah aku berusa keras untuk bisa tertidur
berusaha keras ya memang untuk tidur saja aku harus berusaha keras karena waktu itu aku terserang insomnia jadi aku memang tidak bisa begitu saja tidur malam
Tapi setelah aku dapat tertidur kira-kira 10-15 menit aku tertidur terdengar suara hujan ya aku pikir itu hanya hujan air yang cukup deras jadi ku teruskan untuk tidur lagi
dan dari kamar sebelah kamar kakakku terdengar suara kakakku yang menerima telpon dari seseorang ntah siapa yang memberi tau bahwa terjadi hujan kerikil
Terang saja setelah aku mendengar dengan samar-samar berita itu aku terbangun dan ternyata benar memang terjadi hujan tapi hujan yang tak lazim ya hujan pasir lalu dimana terjadi hujan kerikil itu
Ternyata hujan pasir terjadi di Kali Bulus di daerah Bimomartani Ngemplak rumah calon mertu kakakku
Yah setelah terbangun aku keluar dari kamar dan membuka pintu depan dan menuju ke depan rumah dan memang ternyata tetangga-tetanggaku juga terbangun saat itu dan aku membuktikan apa memang benar hujan pasir dan ternyata memang terjadi hujan pasir tentu saja aku kaget takut dan enatah apa namanya karna setelah kejadian itu aku tidak bisa tertidur lagi aku benar-benar merasa ngeri
Aku bertanya-tanya "Ada Apa Dengan Merapi"
Setelah aku memastikan memang benar itu hujan pasir aku kembali ke dalam bersama tetanggaku yang ditinggal suaminya membantu evakuasi pengungsi
Kami hanya tidur-tiduran didepan tv diruang tengah aku takut untuk masuk kamar kami melihat siaran berita kami memantau kondisi merapi melalui tv dan memang benar ternyata merapi erupsi lagi ya erupsi yang kami pikir tanggal 26 Okt 2010 itu cukup besar dan ternyata erupsi merapi saat itu lebih besar lagi Ya Allah aku benar-benar merinding tidak semerinding waktu gempa jogja tahun 2006 tapi lebih merinding lagi
Setelah kejadian hujan pasir rumahku bagaikan pengungsian kami tidur di ruang tengah untuk memantau kondisi merapi yah walaupun setiap kamar sudah ada tvnya tapi kami nonton bareng (lumayan ngirit biaya listrik)
hal semacam itu terjadi sampai 3 hari atau 4 hari dan setelah itu kami kembali kekamar masing-masing tapi tidak denganku aku mengungsi kekamar kakakku karena kamarku untuk mengungsi calon mertua kakakku yang waktu itu daerahnya sudah dinyatakan masuk radius berbahaya tapi sekarang sudah kemabali lagi berakktivitas seperti biasa
Dan sekarang aku sudah mulai merasa tenang karena kata Mbah Rono merapi sudah tidak seperti waktu itu lagi Jogja aman sekalai lagi aku katakan "Jogja aman" jadi untuk apa takut tinggal di jogja
Jogja tempatku dilahirkan tempatku hidup tempatku bermain tempatku menuntut ilmu tempatku menemukan teman-teman yang baik temapat segalanya bagi
Semoga Jogja tak pernah dirundung duka lagi biarkan Jogja tersenyum kembali biarkan Jogja menjadi tempat ternyaman dalam hidupku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar