Rabu, 12 Desember 2012

Film “5CM” 12.12.12 13:55



Film ini memang sudah aku tunggu dari awal membaca novelnya, sekitar 5 tahun yang lalu aku membaca novelnya.  Dari novelnya banyak hal yang mengisnpirasiku dan banyak hal yang bisa didapat dan dipelajari.

Dan akhirnya di tahun ini 2012 aku mendapat kabar “5cm” dibuat filmnya dan tentu saja aku sangat senang, akhirnya aku akan melihat sosok Genta.  Dan memang pemilihan pemain untuk sosok Genta ini cukup lama, mungkin karena sosok Genta yang digambarkan cukup sempurna dalam novelnya. 

Dari awal berita novel ini akan di filmkan memang sosok Zafran/juple “Herjunot Ali”, Ian “ Igor” , Arial “Deny Sumargo”, Riani “Reline” dan Arinda “Pervita” lah terlebih dahulu dapat diketahui, tapi sosok Genta belum terdengar siapakah yang berhak memrankan sosok ini.  Dan akhirnya sosok Genta dikabarkan diperankan oleh “Fedi Nuril”.  

Hmmm ok lah gak seburuk yang kamu pikirkan kok sit itulah yang pertama kali aku katakana pada diriku sendiri ketika mendengar kabar pemeran sosok Genta. Atau mungkin aku sudah membayangkan sosok Genta yang begitu sempurna.

Awalnya memang ada rasa ketakutan kalau kalau film ini begitu mengecewakan, tapi apapun yang terjadi aku sudah bertekat bulat akan menonton film ini dari awal aku baca bukunya dan aku harus menonton pada pemutaran premiernya. Iya harus PREMIER gak boleh enggak titik.

Dan akhirnya tanggal yang ditunggu-tunggu datang juga 12 12 2012, tanggal dimana film 5cm tayang perdana. Awalnya sih pengen nonton yang sore atau malem gitu biar berasa aja :p (berasa apa?)

Yak pada pukul 10 akhirnya aku dan temenku (intan) pergi ke mall yang ada bioskopnya di Jogja, yak kami pikir film ini gak seduar ini karna ternyata sesampainya aku di 21 ternyata antrian mengular sudah ada didepan mata, iya antrian sudah mengular padahal loket belum dibuka (WOW :O).

Tapi karena kecerdikan Intan akhirnya kami tidak perlu mengantri  sampai mengular dan gak perlu nitip-nitip ke orang yang gak dikenal tapi malah dititipin, eits jangan salah sangka, kami gak nyerobot antrian ya, tapi kami nunggu pembukaan antrian di barisan ke tiga dan walaaaaa kami langsung dapat di tempat yang lumayan depan pada antrian :D .

Yak akhirnya kami memutuskan untuk nonton pukul 13:55, dan sebelum nonton tentu saja kami berputar-putar di mall itu sambil hunting-hunting barang lucu.

13:55

Tibalah waktunya bagiku untuk menyaksikan film yang sudah ku tunggu dari 5 tahun yang lalu.
Dalam 2 jam mataku dimanjakan oleh acting dari para pemain dan jalan cerita yang ditulis oleh penulis novelnya juga.  Dan hasilnya adalah …………

Film ini tidak semengecewakan yang aku pikirkan, karna memang Donny Dirgantara memang tak pernah mengecewakan para penikmatnya. Dan Rizal Mantovani tidak pernah membuat penikmat film kecewa. Para pemain yang memang sudah dipilih dengan baik.

Film ini memang tidak persis dengan apa yang ada di novel, tapi film ini benar-benar bisa mengaduk-aduk perasaan, dimana bagian yang bisa membuat tertawa terbahak-bahak, bagian dimana kita bisa melihat begitu berharganya persahabatan, dan bagian yang mampu membuat air mata keluar pun disajikan dengan bagus.  Benar-benar bisa mengaduk-aduk perasaan.  Film yang lengkap dimana tawa dan air mata dapat menajdi satu.

Dan yang paling bikin bangga pada film ini adalah, para pemain, sutradara dan kru benar-benar naik ke puncak Mahameru, iya mereka benar-benar melakukan pendakian itu.  Itu yang membuatku begitu salut dan bangga pada mereka.  Artis yang notabene kita ketahui sosok yang “manja” dapat melakukan pendakian yang begitu berat (aku aja belum nyampe sana T-T ).  Wajah kelelahan yang mereka tampilkan dalam film itu adalah wajah yang sebenar-benarnya, suara yang bergetar karna kelelahan dan kedinginan itu juga yang sebenar-benarnya. (100 jempol untuk mereka, pinjem sama sapa ajalah jempolnya).

Tak lupa juga salut buat nidji yang telah sukses membuat film ini di hiasi dengan lagu-lagu yang begitu indah J.

Tapi tentu saja setiap film yang disadur dari novel pasti ada sisi yang membuat kita kecewa, tapi tentu rasa kecewaku beda dengan rasa kecewa orang lain.  Kalau bagiku rasa kecewanya ada di bagian ending.
Tapi rasa kecewaku itu bisa ditutupi dari keindahan lokasi yang ditampilkan dan kesungguhan para pemainnya.

Inilah sedikit synopsis yang aku buat dengan kata-kataku sendiri:

5CM ini bercerita tentang 5 sahabat yang sudah 10 tahun bersahabat dan akhirnya memutuskan untuk keluar dari zona nyaman mereka, karena mereka ingin mengejar impian yang lain, impian yang tidak tergantung dari mereka ber 5. Dan mereka memutuskan untuk tidak saling bertemu ataupun menghubungi sama sekali dalam kurun waktu 3 bulan.  Mereka akan bertemu kembali setelah 3 bulan di waktu dan tempat yang akan dikabarkan oleh Genta. 
Pertemuan kembali mereka itu yang tidak akan pernah mereka lupakan seumur hidup, karena dari pertemuan kembali itulah perjuangan dan petualangan dimulai.  Menyatukan tekat untuk mencapai satu tujuan, menginjakan kaki di negri di atas awan, puncak tertinggi di tanah Jawa Mahameru.  Mereka hanya membutuhkan :
·         Kaki yang lebih jauh untuk melangkah, tangan yang lebih banyak meraih
·         Mata yang lebih lama untuk menatap
·         Tekat yang lebih bulat untuk meraih tujuan
·         Leher yang lebih tegap untuk menjangkau impian
·         Hati yang lebih luas untuk merasakan cinta
·         Bibir yang lebih sering untuk berdoa
(ini pake bahasa ku sendiri sih )
Perjalanan, perjuangan dan petualangan yang seru terjadi di perjalanan mereka ke puncak Mahameru, dari hampir kehilangan kepercayaan untuk terus maju samapai hampir kehilangan nyawa.
Kata-kata yang tetap menginspirasi mereka adalah “ letakkan impian kalian 5 cm di depan kening kalian, agar kalian tetap bisa melihatnya, dan kalian akan terus berjuang untuk memperjuangkannya”
Dan untuk cerita lebih lengkapnya baca novelnya dan tonton filmnya di bioskop-bioskop kesayangan anda J

Seharusnya seperti inilah Film Indonesia.
Aku bangga sebagai penikmat film Indonesia.
Saya Sitra dan saya akan mencintai tanah ini Indonesia dengan sepenuh hati saya.