Jumat, 01 Maret 2013

Sensasi ?

Sering gak sih kalian merasa bosen banget liat tayangan infotainment di tipi?

Kalau aku sih sering banget bahkan hampir tiap hari bosen banget liat tayangannya, ya alasannya adalah yang ditayangin atau yang di beritain itu tentang sensasi-sensasi yang di lakukan oleh artes artes.

Kenapa ya artes-artes itu seneng banget membuat sensasi?
emmmm kalau menurut penerawanganku sih ya sepele aja sih. 
Semakin mereka membuat sensasi semakin mereka laku tayang di tipi ini itu, ckckckckckck sangat disayangkan sekali ya.  Tapi itu tidak sepenuhnya salah para artes juga sih, penontonnya juga salah sih sebenernya.  Penonton seneng liat sensasi para artes, ya udah pas lah ya, si artes buat sensasi dan penonton seneng ngeliat sensasi.  Jadi bisa di wajarkan lah ya kenapa para pencari berita itu seneng ngeliput sensasi artes dari pada prestasinya.  

Sebenernya bukan pengen menjelekkan negara sendiri dan membanggakan negara orang, tapi ini kenyataan kok.  Kita liat negara korea selatan yang artes-artesnya takut untuk membuat sensasi. Bahkan mereka takut kehidupan pribadinya terkuak di media.  Alesannya simple, sekali mereka membuat sensasi mati lah karir mereka.  Iya mereka gak mau karir mereka tamat gitu aja gara-gara sensasi murahan.  Tapi lihatlah artes di negara kita, wuuuiiihhh girang bener deh mereka ngumbar-ngumbar masalah pribadi, trus bikin sensasi ini itu.

Dan yang paling eneg tuh ya, penayangan sensasi yang dibuat itu bisa ampe berhari-hari berminggu-minggu.  Apa ya mereka bener-bener yakin kalau berita yang ditayangin itu masih ditunggu-tunggu pemirsa? 
hewwwww

Tapi aku yakin masih banyak kok penonton yang gak suka liat sensasi yang di bikin para artes itu aku contohnya (buakakakkakaaka).  Aku sih gak seneng ya liat artes itu bikin sensasi, masih banyak kok cara yang bisa bikin mereka terkenal. Apalagi kalo yang bikin sensasi tu ya artes yang itu itu aja hmmmm.

Aku sih seneng kalo liat infotaiment yang diberitain itu prestasi si artes, misalnya :
* kalo pemain film , film mereka di terima di masyarakat karena cerita dan akting mereka yang apik, dan bahkan film mereka dapat di terima di internasional dan bahkan mampu memperoleh penghargaan film terbaik dsb.
* kalau penyanyi, lagu lagu mereka adalah lagu yang bermutu enak di denger, dan mereka jadi penyanyi karena memang mereka bersuara emas, bukan karena aji mumpung atau apalah itu.

Nah ayo dong mulai sekarang yang nayangin infotemen tayangin dong prestasi artes, kalau ada artes yang bikin sensasi gak usah di gubris.  Biar masyarakat indonesia bisa menjadi masyarakat yang cerdas karena tontonannya juga cerdas.


udah ah gitu ajah 
salah peluk cium dari sitra :*

Sabtu, 02 Februari 2013

Pertanyaan

Dalam hidup ini selalu saja ada pertanyaan, ntah dari diri kita sendiri ataupun orang lain.
Pertanyaan itu tidak semua bisa terjawab, iya karena mungkin kita sendiri tidak tau jawabannya.  Dan pertanyaan-pertanyaan itu tidak pernah habis.

Dari kita lahir kita sudah diberikan pertanyaan, namun saat kita lahir atau masih kecil kadang kita tidak terlalu memikirkan pertanyaan itu.  Iya karena anak kecil masih polos dan jawabnnya juga kadang sekenanya.

Pertanyaan itu menjadi sebuah masalah ketika kita sudah memasuki usia remaja dan seterusnya.  Iya saat kita memasuki dunia remaja pertanyaan itu menjadi hal "memusingkan" bagi kita.  Walaupun sesungguhnya tidak perlu kita anggap pusing tapi pasti pertanyaan-pertanyaan itu akan selalu membayang-bayangi kita.

Oke pertanyaan yang bisa membuat kita "galau" dimulai ketika kita sudah memasuki dunia mahasiswa, mungkin awal menjadi mahasiswa tidak terlalu banyak pertanyaan membingungkan, namun ketika sudah memasuki semester banyak (pikir sendiri ya berapa banyaknya :p ) ketika itulah "kegalauan" itu terjadi.

Begini maksudku, ketika kita sudah semester banyak pasti ada pertanyaan seperti berikut:
* udah ngambil skripsi?
* skripsi udah sampe mana?
* kapan lulus?
nah pertanyaan-pertanyaan itu adalah pertanyaan super sensitif bagi mahasiswa tingkat akhir (pengalaman pribadi :D )

Setelah kita sudah lulus pertanyaan itu tidak berhenti begitu saja, iya pertanyaan berlanjut pada
* udah lulus ya? 
* kapan kerja?
* kerja dimana?
nah pertanyaan-pertanyaan itu adalah pertanyaan sensitif bagi 'jobseeker' (ini bener-bener kejadian)
Apakah si penanya tidak tau betapa sulitnya mencari kerja di negara kita tercinta ini? :D

Setelah kita memiliki pekerjaanpun pertanyaan tidak habis-habisnya, dan pertanyaan berlanjut pada :
* kapan kenalin calonnya?
* kapan nikah?
* udah kerja kok belum nikah?
nah kalau pertanyaan ini sensitif bagi para jomblowan jomblowati.  Emangnya semua orang berfikir kalau menikah itu hal yang gampang?

Setelah kita menikah pertanyaan akan berkembang menjadi :
* udah berapa lama nikah?
* kapan punya anak?
ckckck apa gak tau ya kalau yang namanya anak itu rejeki, ya jadi pasti nunggu ALLAH kasih rejekinya dongnya.

Nah kalau sudah punya anak apakah pertanyaan itu berhenti? Oh tentu saja tidak, karena pertanyaan meningkat menjadi:
* kapan nambah anak lagi?
hemeh hemeh penjelasannya kek yang atas lah kalau ini

Dan kalau sudah punya anak lebih dari satu apakah pertanyaannya habis? Tentu saja tidaaaaaaakkk (tenang sit tenang ), pertanyaan bertambah menjadi:
* anak pertama umurnya berapa? anak kedua udah bisa apa?
* anak pertama kapan mau nikah? anak kedua kapan mau di sunat?
ampun dah ya..........

Nah pertanyaan-pertanyaan lain mungkin masiiiihhh banyak lagi, tapi yang paling sering di pertanyakan adalah itu ( keknya sih gitu )

Pertanyaan-pertanyaan itu di ajukan karena ada dua alasan, sekedar kepo dan memang care.

Jadi kapankah pertanyaan itu berakhir? apakah kalau mati pertanyaan itu sudah berakhir?
Iya kalau mati pertanyaan-pertanyaan dari manusia lain sudah selesai, tapi pertanyaan dari malaikat Munkar dan Nakir. Dan pertanyaan dari kedua malaikat inilah yang menentukan keabdianmu ada dimana :)

Nah jadi jelas sudah manusia hidup tak pernah lepas dari pertanyaan bahkan ketika ada di alam kubur pun tidak lepas dari pertanyaan. :)

Jadi sekian dan terima duit lah ya :)) (ahahhahahahhahaha)

salam kiss and hug dari sitra :*

Kamis, 24 Januari 2013

Diam itu emas ?

ALLAH itu memang adil dan tau apa yang terbaik untuk umatnya.
Iya percaya lah itu, jadi setiap mendapat masalah jangan bilang "ALLAH gak sayang aku, ALLAH gak adil".  Justruh saat kamu mendapatkan masalah itulah letak keadilan dan kasih sayang ALLAH kepada kita.

hemmmm kenapa tiba-tiba jadi ngomongin kek gini, karna hari ini aku mendapat kabar yang menurutku tidak mengenakkan.  Bukan, bukan tidak mengenakkan dari pihakku tapi dari pihak orang lain.

Jadi gini ceritanya, masih ingat kan tentang ceritaku yang aku pernah menjadi korban bullying, kalo yang belum pernah baca nih aku kasih klik aja .  Nah salah satu orang yang ngebully itu pada akhirnya atau bisa lah dibilang akhir-akhir ini mengalami hal tidak mengenakkan dalam hidupnya, Astaugfirullahhaladzim ...
Tidak, aku tidak pernah minta ALLAH buat ngebales semua kejadian tidak mengenakkan itu, aku hanya minta pada ALLAH kembalikan aku pada kehidupanku semula, tapi ternyata ALLAH berkata lain, ALLAH menunjukkan keadilannya padaku.  Iya mungkin ini keadilan buatku tapi tidak buatnya.

Sebenarnya bukan kali ini saja aku menyadari keadilan dari ALLAH, sebenernya dari awal waktu aku pernah mengalami masalah bullying itu ALLAH sudah memperlihatkan "keadilan" padaku.
Jadi gini ceritanya, aku pernah mengalami kecelakan, iya jatuh dari sepeda ampe babak belur, bibir jontor, gigi ilang, kaki gak bisa ditekut tapi sepeda Alhamdulillah baik-baik saja :) .  Nah waktu itu sekelompok orang yang sering membullyku semakin senang melihatku menderita, iya mereka tertawa diatas penderitaanku, dan ada seorang yang mengataiku jelas didepanku "kapok koe tiba, babak belur to lambene jontor, raksakno" ( kapok kamu jatuh, babak belur kan bibir jontor, rasain), dia mengatakan itu sambil tertawa puas didepanku, aku hanya diam dan berkata dalam hati "Tuhan kuatkan aku" tanpa membalas perkataan itu........ Dan taukah kalian keesokan harinya apa yang terjadi, yap orang yang mengataiku itu keesokan harinya tersrempet motor dan dia mengalami luka di bibirnya juga. Apakah aku bahagia melihat dia merasakan apa yang aku rasakan? TIDAK aku tidak bahagia, tapi aku merasa "kok gini ya? mereka gak harus dapet hal yang sama kok, jatuh kan rasanya sakit, kasian dia kesakitan" (beneran aku ngerasa gini suer dah suer tekewer kewer).

Tapi kejadian itu tidak membuat mereka jera untuk membullyku mereka tetap membullyku dan aku tetap dengan sikapku, diam tak membalas.  Kejadian itu berlangsung selama kurang lebih 3 tahun, iya 3 tahun dan aku diam selama itu pula.

Dan ternyata sikap diamku itu benar, aku diam bukan berarti aku kalah atau meeka menang.  Tidak, karena hal ini bukanlah sebuah pertarungan. Dan saat ini semua semakin jelas atas jawaban dari sikapku itu.  Iya ALLAH benar-benar menunjukkan kebenaran dalam sikapku.  Iya satu persatu dari mereka setidaknya sempat merasakan apa yang aku rasakan.  Tapi apakah mereka mengalami trauma sikologis atau tidak aku tidak tau. Dan aku masih tetap dengan sikapku "aku tidak bahagia melihat mereka 'tersakiti' ".

Hal ini semakin memantapkanku untuk mengatakan " Jangan pernah membalas orang yang menyakiti kita, karna ALLAH itu adil"

Dan aku berterimakasih kepada ALLAH karena membuatku pernah mengalami hal itu semua, karena hal itu membuatku semakin kuat dan semakin menyayangi-NYA.

Setiap kejadian dalam hidup kita ini pasti ada hikmahnya jika kita mau melihatnya dari sudut pandang positif.

Kamis, 10 Januari 2013

Jogjaku juga Jogjamu


Aku sitra lahir di jogja, tumbuh di jogja, sekolah dari tk sampe universitas di jogja yang belum tau di jogja atau enggak itu kerja sama nikahnya.  Tapi aku berharap bisa kerja dan nikah di jogja.
Mungkin kalian akan berfikir "apa gak bosen seumur hidup dijogja?".  Jawabanku dengan tegas menyatakan "tidak".
Sama sekali tidak terbersitkan rasa bosan ada di kota ini, kota penuh makna, walaupun aku tersakiti di kota ini, tapi rasa sakit itu tidak bisa membuatku merasa membenci kota ini.

Kota jogja adalah kota dengan seribu warna, kota dengan adat budaya yang indah namun masyarakatnya bukan masyarakat yang "ketinggalan jaman".  Kota dengan seribu keramahannya, kota dengan seribu kenyamanannya.  Kota dengan seribu keistimewaannya.
Mungkin terdengar "lebay" dengan kata "seribu", tapi itulah yang aku rasakan.  Kota ini benar-benar membelaiku sehingga aku enggan untuk meninggalkannya.

Namun ada yang mengusik ku tentang kotaku ini,  dalam setiap tayangan FTV yang di tayangkan oleh stasiun televisi. Iya benar mereka menggambarkan kota ini begitu indahnya dnegan keramahan masyarakatnya tapi yang membuatku merasa "sakit hati" adalah mereka menggambarkan orang jogja sebagai orang yang ndeso/katrok/ketinggalan jaman, mudah ditipu.  Kenapa harus digambarkan seperti itu? apakah memang orang Jogja lebih katrok dari orang jakarta? setidaknya yang aku tau dari pengalamanku, aku punya teman dari jakarta dibandingkan dengan dia aku tidak seketinggalan jaman seperti yang ada di ftv-ftv itu.

Aku sangat keberatan dengan penggambaran orang jogja yang seperti itu dalam ftv, karena hal itu bisa membuat orang jogja benar-benar dianggap seperti dalam tanyangan ftv tersebut.  Tidak semua penikmat ftv itu orang yang cerdas dalam menyaksikan tayangan, jadi bisa saja mereka benar-benar menganggap kami orang yang "mudah ditipu".

Kami memang tidak menggunakan bahasa loe gue, tapi seharusnya dalam penggambaran dalam ftv bisa dong digambarkan seperti keadaan yang sebenarnya (seperti jika berlokasi di jakarta).
Jadi mohon maaf jika ada ftv yang berlokasi di jogja aku tidak suka menyaksikannya, karena itu bisa "menyakiti perasaanku" dengan penggambaran-penggambaran yang tidak sesuai. Seharusnya bisakan menampilkan apa adanya dari jogja dimana kami memang masih menjunjung budaya dengan sangat hormat namun kami tidak ketinggalan dalam hal perkembangan jaman. Jadi, tolonglah jaga image jogja seperti kalian memiliki jogja karena jogja juga jogjamu.

Tapi hal itu tidak mengurangi rasa cintaku pada jogjaku.
Seribu alasan kenapa aku mencintai jogja dengan mudah aku temukan namun satu alasan kenapa aku membenci jogja sangat sulit kudapatkan.

Jadi marilah kita sama-sama menjaga nama baik jogja, karena jogjaku juga jogjamu :)